Review Perkembangan Morfologi Kota Beijing

Nama : Elsa Monica
NIM : L2D009035

Review Perkembangan Morfologi Kota Beijing

Kota akan selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan sosial-budaya,ekonomi dan politik yang melatar belakanginya. Perencenaan dan perancangan kota sebagai pengendali perkembangan kota sebagai proses formal,membawa implikasi pola morfologi kota.

Kota sebagai " Urban Artifact " dalam perjalanan sejarahnya telah dan akan terus membentuk suatu pola morfologi sebagai implementasi bentuk perubahan sosial budaya masyarakat yang membentuknya. Morfologi kota merupakan kesatuan organik elemen-elemen pembentuk kota yang di dalamnya mencakup aspek detail (bangunan,sistem sirkulasi,open space dan prasarana kota),aspek tata bentuk kota atau "townscape" (terutama pola tata ruang,komposisi lingkungan terbangun terhadap pola bentuk di sekitar kawasan studi) dan aspek peraturan (totalitas rencana dan rancangan kota yang memperlihatkan dinamika kawasan kota).

Pada Tugas Review ini akan dibahas Morfologi Perkembangan Kota Beijing. Beijing adalah ibu kota china dan salah satu kota terbesar di seluruh dunia. Terletak di Timur laut negara, di datar lansekap, sekitar 150 km dari pantai teluk Pochajskeho, pada ketinggian rata-rata 63 m, tinggal disini lebih dari 17 juta jiwa. Beijing menggabungkan sejarah budaya dan tradisi dengan modern komersial dan industri metropolitan. Pertama menyebutkan kota ini dari Beijing yang mana pada Milenium BC 13 th abad kota ini telah diserang dan perampasan Army mongolskeho conqueror Genghis khan.

Pada Olompiade yang diadakan pada tahun 2008 yang diikuti oleh negara Sydney,Athena dan Beijing. Seperti yang diketahui Beijing mengalami banyak perubahan ke kota dari pertengahan 20. Pusat Kota Beijing terdiri dari Persegi Tiananmen yang mana merupakan salah satu pulau terbesar di dunia persegi dengan luas 40 ha. Pada Olimpiade tahun 2008 ini merupakan proyek gila-gilaan bagi pemerintah China karena seperti yang kita ketahui Beijing mempunyai begitu banyak tempat-tempat wisata yang dapat kita kunjungi,tapi itu masih tidak cukup bagi Beijing sendiri sehingga mereka mengikuti Olimpiade ini untuk menunjukkan betapa majunya ras Asia yang mana dimulai dari proyeksi pemerintah untuk menjadi juara umum sampai ambisi mereka untuk menjadi lebih sukses dibandingkan Sydney. Untuk mendapatkan hasil-hasil seperti itu banyaj rumah-rumah rakyat dan bangunan yang digusur untuk membuat jalur hijau,yang mana sekarang sudah menjadi taman.


Akibat perkembangan kota tersebut terjadang membuat ciri khas dari kota tersebut hilang. Contohnya saja hilangnya "hutong" (gang-gang kecil) yang sudah menjadi salah satu ciri urbanitas Beijing. Perkembangan Morfologi kota Beijing yang diikuti pada Olimpiade 2008 menghasilkan stadion yang bernama " Bird Net Station ",yang mana dipilih karena mempertimbangakan filosofi sarang burung yang terkenal dari Tiongkok,mudah-mudahan saja karena adanya bangunan baru tidak akan menghapus keunikan budaya itu sendiri,seperti layaknya aliran air Three Gorges yang banyak menghapus banyak artifak dan kota.

" Bird Net Station"

Oleh karena itu,terkadang morfologi itu membawa perubahan baik dan buruk,akan terlihat baik apabila kita dapat mendesain kota yang baik tanpa harus menghilangkan bangunan-bangunan bersejarah kita dan akan terlihat buruk contohnya saja dapat kita lihat pada olimpiade ini,Beijing lebih cenderung melihat dunia di luar China,mereka lebih cenderung melihat bagaimana Australia dan Inggris mendesain. Yang mana bangunan yang ada pada saat olimpiade tersebut adalah pameran arsitektur import,seharusnya pada saat olimpiade seperti itu mereka harus menggunakan arsitektur lokal mereka,karena acara-acara seperti itu harus menjadi cara untuk menunjukkan identitas dan kebanggan kita sebagai tuan rumah.